BED SIDE TEACHING
Pengertian
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan pembelajar pada real clinical setting. Beside teaching merupakan metode pembelajaran di mana pembelajar mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada pembelajar. Di dalam proses beside teaching diperlikan kearifan fasilitator tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien.
LAPORAN PENDAHULUAN
Kegiatan : Bed Side Teaching pada pasien DM
Tempat : RSU Abdul Moeloek Bandar Lampung
Waktu : Tanggal 14 januari 2011
A.Latar belakang
50-75% amputasi ekstremitas bawah dilakukan pada pasien-pasien yang menderita diabetes.Sebanyak 50% dari kasus-kasus amputasi ini diperkirakan dapat dicegah bila pasien diajarkan tindakan preventif untuk merawat kaki dan mempraktikkanya setiap hari.
Ada tiga komplikasi diabetes yang turut meningkatkan risiko terjadinya infeksi kaki.ketiga komplikasi tersebut adalah:
Ø Neuropati:Neuropati sensorik menyebabkan hilangnya perasaan nyeri dan sensibilitas tekanan,sedangkan neuropati otonom menimbulkan peningkatan
kekeringan dan pembentukan fisura pada kulit (yang terjadi akibat penurunan perspirasi)
Ø Penyakit vaskuler perifer:Sirkulasi ekstremitas bawah yang buruk turut menyebabkan lamanya kesembuhan luka dan terjadinya gangren
Ø Penurunan daya Imunitas:Hiperglikemia akan mengganggu kemampuan leukosit khusus yang berfungsi untuk menghancurkan bakteri.Dengan demikian,pada pasien diabetes yang tidak terkontrol akan terjadi penurunan resistensi terhadap infeksi tertentu.
1.Karakteristik pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa program study keperawatan Stikes Mitra Lampung pada bulan November 2010 terhadap pasien di RSU Abdul Moeloek Bandar Lampung didapatkan data bahwa pasien dengan penyakit DM ini sering mengalami tanda-tanda seperti pembentukan fisura,pengeluaran nanah,pembengkakan,kemerahan atau gangren.Penyebab dari DM ini adalah Lama penyakit Diabetes yang melebihi 10 tahun,Usia pasien yang lebih dari 40 tahun,Riwayat merokok,Riwayat ulkus kaki atau amputasi.
Keluhan yang dirasakan oleh pasien adalah pasien merasa tidak nyaman karena kakinya timbul luka (infeksi) yang menyebabkan kakinya berbau tidak sedap.Hasil observasi terlihat bahwa pasien masih mengalami ketidakmampuan melakukan perawatan mandiri pada kakinya.Faktor ini yang menyebabkan sumber dari timbulnya luka (infeksi) yang menyebabkan kaki pasien berbau tidak sedap.
Peserta didik melakukan bimbingan klinik ini agar masalah pada pasien DM ini segera teratasi dan kaki pasien kembali normal seperti biasanya.
2.Data yang dikaji lebih lanjut
Ø Data objektif yaitu mengkaji tekanan darah,denyut nadi,pemantauan kadar glukosa darah,pemeriksaan urine untuk glukosa.
Ø Data subjektif yaitu mengkaji keluhan-keluhan pada pasien
3.Masalah keperawatan
Potensial ketidakmampuan melakukan perawatan mandiri pada Tuan A diruang Anggrek RSU Abdul Moeloek Bandar Lampung.
B.PROSES PEMBELAJARAN
1. Diagnosa keperawatan
Potensial ketidakmampuan melakukan perawatan mandiri berhubungan dengan gangguan fisik atau faktor-faktor sosial.
2.Tujuan Umum
Peserta didik dapat memahami tentang perawatan kuku kaki (memotong kuku) pada pasien DM.
3.Tujuan Khusus
Setelah bimbingan klinik dilakukan diharapkan peserta didik dapat:
Ø Menyebutkan tujuan dari perawatan kuku kaki (memotong kuku) kepada pasien dan keluarganya,pembimbing dan peserta didik lainnya.
Ø Peserta didik dapat menyebutkan prosedur kerja yang dilakukan
Ø Peserta didik dapat menyebutkan hasil pengkajian keperawatan atau Bed Side Teaching
4.Implementasi Tindakan Keperawatan
Ø Metode: Pembelajaran klinik(Bed Side Teaching)
Ø Alat : Seperangkat alat perawatan kuku
Ø Waktu : Selasa 12 januari 2011
Ø Tempat: Kamar rawat pasien
Ø Sasaran: Peserta didik,pasien serta keluarga pasien
5.Pengorganisasian
Penanggung Jawab/ Supervisi : Rudi Anto
Pembimbing : Riski Pebrianti
Peserta didik : Andi Septian
Titin Sutini
Fajar Basuki
Rita Permatasari
Ni Wayan Swastika R
Pasien : M. Nidal
Perawatan Kuku Kaki
1.Memelihara dan memotong kuku
Pengertian: Menolong merawat dan memotong kuku pasien karena tidak dapat melakukan sendiri.
Tujuan : Menjaga kebersihan kuku kaki
Mencegah timbulnya luka (infeksi)
Mencegah kaki berbau tidak sedap
Mengkaji/memonitor masalah-masalah pada kuku kaki
Dilakukan : Pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri
Persiapan Alat-Alat:
Baki berisi:
Ø Pengalas (perlak kecil dan alasnya)
Ø Gunting kuku
Ø Handuk
Ø Bengkok
Ø Waskom berisi air hangat
Ø Sabun
Ø Sikat kuku
Ø Sarung tangan bersih
Ø Lotion
Prosedur:
Memotong kuku pada jari kaki:
Ø Membawa alat kedekat pasien
Ø Memberitahu pasien mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
Ø Mencuci Tangan
Ø Memakai sarung tangan
Ø Memasang pengalas dibawah kaki
Ø Kaki direndam air hangat dalam waskom selama 2-3 menit untuk melunakkan kuku
Ø Bila kuku kotor,disikat dengan sikat kuku dan sabun lalu dibilas dengan air hangat,dikeringkan dengan handuk
Ø Memotong kuku pada jari kaki dengan cara kuku dipotong lurus
Ø Gunting kuku dimasukkan dalam bengkok demikian juga dengan sarung tangannya
Ø Mengoleskan lotion pada seluruh kaki kecuali celah diantara jari-jari kaki
Ø Bereskan alat-alat dan kembalikan ketempat semula
Ø Cuci tangan
Ø Mendokumentasikan perasat
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 Vol.2. Jakarta:EGC
Tim penyusun.2007.Panduan Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 1.Bandar Lampung:STIKES Mitra Lampung
{ 2 komentar... read them below or add one }
Folback ya
oke
Posting Komentar